BARRU - Aktivitas Munson Asia yang menjadikan air laut pasang maksimal bersamaan dengan Hujan Rob, menghantam Kabupaten Barru selama 3 hari berturut turut, sejak Ahad 5 Desembar hingga Selasa 7 Desember 2021 kemarin. Akibatnya, banjir terjadi hampir diseluruh wilayah Barru.
Bencana banjir tersebut juga sangat dirasakan dampaknya oleh Petani Tambak di Kabupaten Barru. Hampir seluruh Petani Tambak mengalami kerugian karena gagal panen.
Banjir dan hujan Rob tersebut membuat air di tambak atau empang meluap hingga rata dipermukaan. Selain itu, banyak tambak yang ambrol karena terkikis banjir.
Husain salah seorang warga Kecamatan Tanete Rilau yang punya usaha tambak seluas 13 ha di Palie, Kecamatan Balusu mengaku mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah, karena lokasi tambak miliknya jebol sehingga bibit bibit ikan dan udang keluar dari tambak.
Kerugian itu mulai dari bibit ikan, bibit udang, pupuk, racun, pakan dan lain lain. Namun saat ini belum ada perhatian dari Pemerintah atau pihak terkait padahal dirinya memiliki Kartu Kusuka yang diberikan khusus untuk Pelaku Usaha Perikanan.
"Saya juga tidak mengerti apa gunanya Kartu ini, apakah bisa diklaim untuk mengganti kerugian. Karena waktu diberikan kartu ini tidak ada penjelasan dari pihak terkait", kata Husain, pada Rabu siang (08/12/2021).
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
Sementara itu, Kadis Perikanan dan Kelautan Kabupaten Barru Ir. H. Andi Sidda M.Si., yang dikonfirmasi via WhatsApp belum memberikan penjelasan terkait hal tersebut.
(Ahkam)